catatan yg lahir dari lubuk hati terdalam, ketika hanya dengan menulis menjadi teman dikala duka.....

Harga dari kesehatan

Tulisan ini bukan bermaksud untuk mendapatkan iba ataupun mendramatisir apa yang kualami dalam dua hari ini, tapi lebih pada perhatian kita akan pentingnya sebuah kesehatan dan harga dari kesehatan itu sendiri. Dua hari aku tiba-tiba terserang demam yang tinggi, badanku lemes semua, kepala terasa ada batu besar, berat sekali. Makan pun juga tak selera, setiap kali makan pasti muntah dan perut tidak mau menerima makanan apapun. Yaah,begitulah kalo aku sakit, mungkin kalo seminggu aja aku sakit badanku sudah turun 5 kilo disebabkan tak ada satupun makanan yang bisa ku makan. Karena bawaannya pengen mual saja setiap kali makan. Entah mungkin akibat kelelahan yang tidak bisa terbendung lagi, aku terserang demam tinggi, menurutku ini hal biasa saja, karena melihat kondisi sekarang yang memang lagi musim2nya orang mudah terserang penyakit. Kata temanku, ini karena aku terlalu capek beraktifitas yang tidak menyeimbangkan antara aktifitas dan asupan gizi yang baik buat tubuhku, akhirnya kesehatanpun jadi drop.
Ada benarnya juga, sebab beberapa kali aku telat makan, dan pernah aku tidak makan seharian, hanya semangkok bakso saja yang masuk ke perutku. Kata temanku lagi, jangan keseringan makan bakso
karena katanya bakso itu tidak bagus untuk kesehatan, mungkin itu pulalah yang membuat kesehatanku jadi drop.
Selama dua hari itu aku sakit, aku mencoba melawannya supaya tidak berlama-lama tinggal dibadanku, aku tetap melakukan aktifitas seperti biasa. Masuk kerja seperti biasa, tapi apa hasilnya, badanku malah tambah lemah, hampir saja aku jatuh pingsan ditempat kerja kalo aku tidak menguatkan diri untuk tetap bertahan tidak pingsan. Akhirnya aku pun izin pulang, padahal sorenya aku ada rapat. Terpaksa aku tidak datang pada rapat penting tersebut, sebab badanku tak kuat lagi untuk berjalan.

Setiba di rumah, aku langsung menjatuhkan badanku yang lemah ke kursi, kedua adik dan kakakku menanyakan bagaimana kondisiku, sedangkan mama sedang tidak berada di rumah sebab mama sedang mengurus untuk acara sosialisasiku pekan nanti. Aku bersyukur memiliki keluarga yang selalu mendukungku dengan jalan dakwah yang ku pilih ini, termasuk waktu dulu hijrahku ke jamaah ini. Apalagi sesosok ibu yang selalu menguatkanku dikala ku rapuh. Luv u mom..^_^

Ok next...lanjut ya. Aku tertidur di kursi sampai jam 5 sore, semua anggota tubuhku seakan remuk. Bagian belakangku sakit semua, aku hanya bisa terbaring, aku menangis dan aku tahu aku sedang sendiri di rumah. Ketika bangun tidak orang dalam rumah, mamaku juga belum pulang. Dalam kesendirian itu, aku bermusahabah tentang pentingnya kesehatan bagiku. Kalo sakit kita tidak akan bisa berbuat apapun, kita hanya bisa terbaring dan menunggu orang untuk membantu kita. Segala apa yang telah kita rencanakan tidak bisa berjalan jika sakit menyerang kita. Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara, yang salah satunya sehat sebelum sakit. Oleh sebab itu, jagalah selalu kesehatan kita, mudah2an Allah SWT selalu memberikan kita nikmat kesehatan, karena begutu berharganya kesehatan itu sendiri, dan banyak orang ingin sehat dengan mengeluarkan banyak biaya, sedangkan kita yang sehat kadang tidak menghiraukan kesehatan itu sendiri.
Rasa syukur setiap saat kepada sang pemberi kesehatan Allah SWT merupakan bentuk ibadah kita pada-NYA, bentuk terima kasih kita untuk-NYA, sebab DIA lah yang senantiasa memberikan kesehatan itu. Karena itu, jangan lupa untuk selalu bersyukur pada-NYA, dan juga menjaga keseimbangan antara aktifitas dan asupan gizi buat tubuh serta menjaga linkungan rumah agar tetap sehat.

Read More......

Hati sebening embun

Pagi ini aku bangun dengan mata sedikit berat, semalam tidur menjelang dini hari. Untung saja subuh tidak kesiangan. Setelah sholat shubuh aku kembali terlelap dalam tidurku yang singkat. Seketika aku terbangun dan aku sudah berada di taman yang indah dikelilingi oleh aroma wangi bunga yang semerbak, hatiku teduh. Disebelah kanan aku melihat air sungai mengalir begitu jernihnya, mata sejuk memandangnya dan aku pun tersenyum. Perlahan aku menuju pinggiran sungai itu, bermain bersama air, sendiri di taman yang indah. Dan aku pun tersenyum.
Seketika seberkas cahaya membuyarkan pandanganku dari taman itu. Aku terkesimak melihat cahaya itu, cahaya tersebut perlahan jauh, dan aku pun mengejarnya.

Aku terus mengejar cahaya itu, seolah cahaya tersebut ingin menunjukkan sesuatu padaku. Sampai akhirnya aku berada di depan sebuah tangga yang jauh keatas, cahaya itu terus naik ke tangga, tapi aku tak bisa lagi mengikutinya. Entah mengapa kaki ini begitu berart menginjak tangga itu, Aku menangis.......
Aku terus menangis....sampai sesosok bayangan yang tampak samar dimataku berdiri dihadapanku yang sedang menangis. Sesosok bayangan itu memberikanku sekotak kaca, dalam kaca itu kulihat ada sebongkah hati yang bening, hati yang begitu kemilau.
Seketika aku terkesimak, dan terus memandang sekotak kaca itu.

Samar-samar ku dengar, sesosok itu berkata padaku,"sewaktu lahir hatimu seperti sebongkah hati dalam kotak kaca itu, Rabb-mu menciptakan engkau begitu sempurna, hati yang masih tetap sebening embun pagi, hati yang selalu rindu oleh-NYA, hati yang selalu menjadi milik-NYA. Namun sekarang engkau telah dewasa, banyak hal yang telah berubah, hatimu telah perlahan ternoda, hatimu kadang lupa pada-NYA, lupa untuk senantiasa bersyukur, lupa untuk senantiasa mengingat-NYA dan hatimu saat ini tidak terjaga"
Aku menangis.........
Sesosok bayangan itu berkata lagi,"Inikah makhluk Allah yang diciptakan begitu sempurna ke dunia, namun sangat sedikit tuk bersyukur, kau terlalu terlena dengan keasyikan duniamu sendiri, kau kadang lupa darimana tempat asalmu sedangkan kau pun akan kembali ke asalmu, kau sering tak sadar mengeluarkan banyak keluhan yang membuat Rabb mu kecewa padamu, namun perlu kau tahu Kasih sayang-NYA begitu luas, sebanyak apapun keluhanmu, sebanyak apapun permintaanmu dan sebanyak apapun doa-doa yang kau panjatkan, Rabbmu akan senantiasa mengabulkannya. Kau kadang tak sadar bahwa SANG KHALIK selalu melihatmu, selalu menemanimu dikala kau merasa sendiri, selalu memberikan penunjuk jalan untukmu"

Aku menangis.....
Sesosok itu berkata lagi, sedang aku hanya bisa menunduk dan menangis
"Dan ketahuilah...kau tak sendiri,Rabb mu akan selalu bersamamu, DIA tidak akan meninggalkan hamba-NYA, hanya hamba-NYA saja yang selalu jauh dari-NYA. Sekotak kaca itu kuberikan untukmu, agar kau senantiasa ingat bahwa kau terlahir dengan hati yang sebening embun, hati yang masih suci dan masih terjaga. Ingat satu hal, Rabb mu menginginkan semua hamba-NYA seperti sebongkah hati bening dalam kaca itu. Yang senantiasa menjaga niat tulus untuk-NYA, yang senantiasa menjaga hatinya dari tipu daya dunia, yang senantiasa merindukan perjumpaan dengan-NYA. Tidakkah kau ingin berjumpa dengan-NYA???"
Aku tak mampu menjawab pertanyaan itu, hanya tangisan dan anggukan yang bisa ku perbuat....
dan sesosok bayangan itu perlahan menjauh dan berkata "kembalikan hatimu seperti engkau lahir ke dunia, hati yang sebening embun di pagi hari, dengan senantiasa menjaga keikhlasan dan tentunya menjaga hatimu dari apapun yang bisa membuatmu lupa pada-NYA"
aku menangis.....menangis,
sampai aku terbangun dan kembali ke dunia ini. Tidur yang singkat, namun membuatku tersadar, dan aku menangis.......
"Sujud pun tak mempuaskan keinginan hamba tuk selalu hanturkan sembah syukur sedalam kalbu padamu YA RABB" kata hatiku.

Read More......

My english Teacher is beautifull

Aku punya guru baru bahasa inggris, tak lain dan tak bukan ia adalah sahabat, kakak, dan guru bagiku, nama sapaannya Dhini,Mahasiswa FKG Unhas, dan sekarang sedang menepuh masa koas untuk mendapatkan gelar dokter. Aku biasa memanggilnya k'dhini, Jenk ataupun mpo'...hehehhehehe, biasa guruku yang cantik dan smart ini rada-rada ngambek kalo aku memanggilnya dengan sebutan Mpo Dhini, tapi emang guru cantik ini selalu sabar ngehadapin muridnya yang bandel, usil dan rada-rada rese'...hehheheh

When i know her, two years ago in my office, Spongebob Warnet..hehheheh
She's like white color, maybe different for me, coz i like green color.


Guruku yang cantik juga mengelola dua blog diantaranya
http://dhinierha.blogspot.com , and
http://ciprutkirei.blogspot.com

kalo para pembaca mau kenalan ma guruku ini silahkan aja samperin ke blognya, atau mungkin punya PR transletan bahasa inggris silahkan menghubungi saja ibu Dhini....dijamin pasti bisa dibantu. Secara aku aja diajar ma dia, kalo aku sih "free" gak tau deh kalo teman-teman yang lain, pake bayar kali....hehheheh
Oiya aku juga pernah ditraktir ma guruku ini, diajak jalan, sampe2 dibawain Dunkin donuts in my Office....Thank's sister....hehheheh

Luv u sister..^_^

Read More......

Setangkai mawar dari Syurga

Tulisan ini untuk seorang teman, yang sekarang dah jarang muncul di dunia maya ini, yang pernah jadi temen barentemku...hehehheh
Maaf yaa...^_^


Mawar.....
Tampak indah dari kejauhan, membuat mata tak berhenti menatapnya
beragam warna yang cantik, makin sedap dipandang mata
laksana puteri dari syurga, dengan menunduk pada sang Pencipta
anggun sewangi mawar yang tercipta

Mawar.....
hadir membawa suasana yang indah,
dengan wewangian yang unik nan jelita
Tak ada prosa kata yang bisa mengungkapkan kekaguman ini
Terukir dalam kemegahan yang tiada bandingnya
bertahan dalam keheningan harinya
berpijak pada jalan ilahi


Mawar....
Keharumannya masuk ke dalam lubuk jiwa
Semua makhluk pasti menyanjugnya
Yang kan senantiasa menghiasi taman hati yang indah
Yang kan senantiasa mewarnai haru yang kelabu
Yang ada buat kehidupan yang bahagia


Tapi, Maaf..aku tak bisa menjadi mawar itu
mawar itu begitu sempurna, sedangkan ku makhluk tak berdaya
Mawar itu begitu indah, sedangkan aku bukan makhluk yang menawan
Mawar itu selalu bersemi ketika semuanya kering
Mawar tetaplah mawar yang indah
sedangkan aku hanya makhluk yang tak punya apapun
Hanya Sang Pencipta yang bisa memberikanku semua ini
jika bukan DIA maka aku tak ada artinya
bahkan nafas pun aku tak bisa memiliki, tanpa DIA yang memberikan

Ku hanya berharap mawar itu dapat ku petik
Ku punya impian DIA memberikanku setangkai mawar dari Syurga-NYA
dan buat kita semua.....

goresan hati :fee3

Read More......

The LOVE


Cinta….anugerah indah
cinta itu jiwa dunia
dengannya, manusia lahir
dengannya, manusia berbagi
dengannya, kebahagian termaknai
Tapi takkan terasa cinta sejati
sebelum cinta kepada Ilahi Rabbi

Mencintai itu naluriah, Dicintai hak hati dan rasa
Kalau mau, cintai apa saja
hanya, kau akan kehilangan, ataukah kau meninggalkannya
kerap cinta berlumur noda
membutakan mata
menyumbat telinga
mendangkalkan jiwa
merampas nalar
merenggut jiwa
hanya cinta-NYA, cinta Kepada-NYA, cinta Karena-NYA, cinta dijalan-NYA
alirkan sejuk mata air surga
sirnakan dahaga jiwa
selamanyaaa……..


Kepedulian lahir karna cinta
Cinta dapat merubah segalanya
Cinta dapat merusak segalanya
Cinta dapat membutakan segalanya
Jika semua tak ada dasarnya

Hanya cinta Kepada-Nyalah tak ada yang sia-sia
dan cinta tak harus diungkapkan

*Sometimes, love doesn't have to be said*

Say not to valentine days..!!!!

Read More......

Enam Bulan Yang Lalu

Cerpen Karya :
Fitri Az-Zahra (Fee3)

“Ra….bulan depan insya Allah aku nikah” kata sahabatku jannah, ketika aku kerumahnya sore ini.
“haaah?jan, seruis….entah aku harus katakan apa, ini berita yang sangat mengagetkan buatku, kok kamu baru kasih tau aku sih, jahat neh” kataku bernada agak kesel, namun tetap tersenyum padanya.
“ iya maaf ra, sebenarnya aku sih mo beri tau kamu sebelumnya, tapi aku malu dan juga gak sempat, kamu kan selalu aja ledekin aku kalo aku ngomong seruis, apalagi yang berkaitan dengan nikah, kamu pasti gak percaya” balasnya, sambil tersenyum padaku dengan malu-malu.
“Ya kan aku gak selamanya becanda mulu, kan kamu bisa ngasih tau aku lebih awal,hmm….tapi gak pa2 deh” “trus, gimana persiapan nikahnya, bentuk panitia gak?pake hijab kan?”Tanya dengan semangat, penasaran mau dengar apa jawabnya.
“hmmm…kayaknya kalo pake hijab gak ra, bapakku gak setuju ada hijab, sejauh ini aku juga dah berusaha beri pengertian ke bapakku tentang hijab itu, tapi hasilnya nihil tetap aja gak bisa”
“yaaah, sayang banget kalo gak pake hijab(semacam pembatas antara tamu laki2 dan perempuan), berarti tamu bercampur ya nanti”

“ya gimana lagi, bapakku keras orangnya ra, malahan kalo aku tetap bersikers mendingan gak usah aja jadi nikahnya”
“Ya Allah…segitunya ya, tapi yaa mo gimana lagi, mungkin bapak kamu juga gak enak ma keluarga kamu kalo harus melakukan pesta pernikahan yang pake hijab gitu”

Kami terdiam sesaat, cukup lama aku berada di rumah sahabatku itu, aku juga berbincang-bincang dengan semua saudaranya. Dan Adzan maghrib pun menggema, aku pamit pulang.
“Jan…aku pamit ya, dah maghrib”
“Sholat disini aja ra” katanya
“Maaf jan..gak bisa mamaku dah nunggu di rumah, kasian mamaku sendiri, ya udah ya aku pamit, assalam alaikum”


Jannah pun membalas salamku. Dan aku juga tak lupa pamit dengan kedua orangtuanya. Aku sempat menolehke arah sahabatku itu, ku lihat rona wajah yang melukiskan rasa bahagianya. Yaa..tentunya ia bahagia karena sebentar lagi dia akan memasuki hidup yang baru. Hidup yang tak sendiri lagi dan juga kan berbeda.
***
Tibalah hari “h” acara akad nikah sobatku jannah, aku pun bersiap-siap, karena teng jam 10 pagi akad nikahnya akan berlangsung. Aku menghubungi temanku yang mau berbarengan denganku ke acara akad nikah lewat sms.
“Assalamu alaikum, k’yani lagi dimana, aku dah siap neh, 10 menit lagi aku ke rumah k’yani” dan sms pun terkirim.
Titt…tiittt…sms masuk ke hpku “ Waalaikumsalam…iya ra, aku juga sementara pakaian nih, kesini aja, barengan ma teman2 yang lain juga”
10 menit kemudian aku tiba di rumah k’yani, tak lupa beri salam sebelum masuk.
“waah…Ra…kayaknya lipstick kamu merah banget deeh, coba bercermin dulu” kata k’yani sambil tertawa kecil.
“astaghfirullah..iya kak….waduhh…harus aku hapus nih, ntar malah jadi bahan perhatian lagi…hehehhe” kataku agak dikit narsis.
“huuuhh…si Zahra…suka narses..”kata temanku yanti yang dari tadi memperhatikan gelagatku.
“narses katanya sebagian dari rasa syukur kak…hehhehe” balasku sambil tertawa.

Tak beberapa lama kemudian aku, k’yani, dan kedua temanku yang baru datang, kami akhirnya menuju ke gedung tempat berlangsungnya akad nikah sobatku jannah.
Kami pun masuk gedung, suasana gedung sudah tampak ramai oleh para tamu yang ingin menyaksikan acara akad nikah. Hampir semua kursi terisi, kami pun dapat kursi paling belakang. Akad nikah sebentar lagi akan dimulai, akad yang berlangsung di pelaminan, ku melihat dari jauh, calon suami sahabatku dan beberapa keluarga jannah yang sudah duduk disampinya. Namun ku tak mendapati sahabatku jannah disitu, yalah…kan belom selesai akad nikahnya, dan sudah menjadi adat bugis-makassar si pengantin laki-laki harus menjemput pengantin perempuan didalam sebuah bilik(kamar/ruangan)

“K’yani, aku ke kamar pengantin dulu ya, mo liat jannah pakaian pengantin” kataku sambil tersenyum kearah k’yani yang senantiasa sabar menghadapi sikapku yang biasa iseng ketika kami becanda.
“iya..jangan lama, ntar pengantin laki-lakinya dah mo masuk kesana lho”
“iya kak…beres”
Aku pun menuju ke kamar pengantin, bertemu dengan kakak jannah.
“Ra..nyari kamarnya jannah?, tuh ada disebelah situ” sapanya, dengan sapaan namaku yang memang sudah terbiasa di keluarga jannah.
“iya kak….ohh..iya..makasih kak” kataku sambil tersenyum padanya.

Dan aku pun masuk di kamar pengantin yang tertutup.
“Assalamu alaikum pengantin….hehehhe…subhanallah….sobatku satu ini cantik banget hari ini” kataku, kudapati sobatku sedang duduk di tempat tidur yang berhiaskan bunga-bunga kontras dengan cover tempat tidur yang berwarna kecoklatan. Dan aku pun duduk disampinya, sedangkan jannah hanya tersenyum melihat tingkahku yang seketika mencubit pipinya yang merah marun karena polesan blush on.
“kamu ini ra, masih tetap usil aja, mana bisa cepat jadi pengantin, kalo selalu aja usil dan iseng…..hehhehe” katanya dan mencubit lenganku
“aduhhh…..hehehhe, kan tau sendiri penyakitku suka iseng…hehhehe”
“oiya..foto bareng dulu donk, ya lumayan kan bisa kecipratan cantiknya” lanjutku lagi, dan aku semakin mendekat padanya untuk berfoto. Jannah tersenyum melihat tingkahku.

Tak lama kemudian resepsi pernikahan pun dimulai, jannah dan sang pangerannya telah duduk di pelaminan. Para tamu sibuk mengambil makanan, dan aku pun juga mengambil makanan bersama teman-temanku yang ikut menyaksikan acara yang sakral tadi, akad nikah sahabat kami Jannah.

Beberapa jam kemudian, aku dan teman-teman pamit, namun tak lupa berfoto sejenak,
“huuuhh…zahra, kalo sesi foto aja cepat deeh, narses lagi tuhh..heheh” ledek temanku yanti
“ya iyalah…secara kan berfoto gratis, kapan lagi, ya gak jan?”balasku sambil mengarah ke jannah, tanpa ku pedulikan suaminya ada disampingnya. Jannah pun hanya tersenyum padaku, dan sesekali lagi mencubit lenganku.

Setelah berfoto-foto ria, aku dan teman-teman pamit, tak lupa cipika cipiki dulu dengan sobatku yang sekarang memasuki hidup yang baru.
“Barakallahu ukhti(panggilan untuk saudara perempuan), pulang dulu yaa” kataku pada jannah sambil tersenyum dan mengangguk, seulas senyumannya yang senantiasa mengembang.

***
Seminggu telah berlalu sejak pernikahan sahabatku, hpku berbunyi pertanda sms masuk, sewaktu aku berada di tempat kerja.
“aslm…ra, sore ini bisa ke rumah ga?aku tunggu ya..:)” sms dari jannah, aku tidak membalasnya, pulsaku lagi error alias habis, hehhehhe.

Sepulang dari kerja, aku pun mampir di rumahnya, dan di ruang tamu sudah berada jannah dan keluarganya dan juga suaminya sedang duduk ngobrol. Aku masuk dengan salam terlebih dahulu, dan semuanya pun menjawab salamku.
“Ra…kita ngomong diatas aja ya” kata jannah sambil menarik lenganku,
“lhoo..ada apa nih pengantin baru..”tanyaku sambil tersenyum,
Setibanya di kamar jannah,
“Ra…besok aku dah harus ikut suamiku ke Surabaya, itu berarti kita tidak akan bertemu, dan amanahku pastilah aku ku berikan padamu, bisa kan ra?”
Sejenak aku terdiam,
“kok cepat amat jan, kerjaan kamu disini gimana? kalo masalah amanah, insya Allah aku bisa”
“iya Ra, maaf ya….aku gak kasih tau lebih awal, mengenai kerjaanku, aku sudah minta dipindahkan ke Surabaya, dan insya Allah hari senin aku mulai masuk kerja”
“oo gitu, ya udah gak pa2 kok, kamu kan bukan kali ini aja kasih tau aku dadakan, nikahpun kamu kasih tau aku juga tiba-tiba” balasku sambil tersenyum padanya.
“Besok jam berapa berangkat?”tanyaku
“insya Allah jam 9 pagi ra, penerbangan kedua, bisa ikut antar aku kan ra?”
“hmmm….gimana ya, besok ya aku liat, nanti aku sms kamu aja sob”kataku dengan panggilan sobat, seperti biasa aku memanggilnya.

Keesokan harinya, aku jadi mengantar jannah ke bandara, dalam mobil ada aku, jannah, suaminya dan kedua orangtuanya sahabatku itu. Selama menuju bandara aku dan jannah mengobrol, banyak hal yang kami bicarakan, termasuk menanyakan tentang kapan juga aku menyusul jejaknya. Namun ku jawab dengan guyonananku. Kami pun tertawa lagi, seperti biasa kalau aku becanda lagi, jannah pasti mencubitku.

Tak lama kemudian kami pun tiba dibandara
“Ra…..pesawat dah hampir boarding pas, aku masuk ya” katanya seketika, sambil memelukku, tak kurasa bulir airmataku jatuh, kami menangis.

“iya sobat, hati-hati, jadilah istri yang nyaman dan menyenangkan bagi pemimpin baru kamu, jangan lupa ngasih kabar, aku nunggu ponakan baru nih..hehhehe” kataku dan masih sempat saja aku menggodanya, dan kali ini menyangkut dengan hadirnya seorang anak. Sahabatku itu hanya tersenyum dan mencubitku mendengar godaanku itu. Beberapa saat kemudian terlihat pesawat sahabatku itu melaju diangkasa raya, meninggalkan sebuah kenanganku selama bersama-sama mengemban amanah. Tidak ia memberi tahuku kapan akan kembali, ia hanya mengatakan bahwa ia akan pulang kalo lebaran idul fitri, itu artinya masih ada setahun dia kan balik ke Makassar. Dan tentunya aku akan merindukan sahabatku itu.

***
Enam bulan berlalu, tak ada kabar lagi darinya, terakhir ku terima sms kalau jannah sudah tiba di Surabaya. Aku yakin sahabatku itu telah menemukan kebahagainnya, dan mungkin sebentar lagi aku mendapat ponakan baru darinya. Anganku sekilas membayangkan jika sahabatku itu mendapat keturunan yang tentunya sholeh dan sholehah. Berkutat dengan keybord dan dunia maya, seperti biasa pagi ini mulai melanjutkan aktifitas bekerja, setelah libur sehari kemarin hari minggu. Ku buka Yahoo messenger, dan ada pertanda email masuk. Aku pun membukanya, aku menerka pasti email “spam” yang biasa penuh-penuhin inbox ku, tapi ternyata bukan, email itu dari sahabatku jannah, yang selama enam bulan tidak ada kabar beritanya. Ku buka email dan membacanya,

Assalamu alaikum ukhti Zahra….
Gimana kabar anti(panggilan untuk saudara perempuan) sekarang? Dah menikah belom?

Sebait pertanyaan yang membuatku senyum seketika. Aku melanjutkan membaca emailnya,

Ra….mungkin dalam pekan ini aku akan balik ke Makassar, ada sesuatu hal yang ingin aku ceritakan, tentang hidupku yang sekarang tak sebahagia enam bulan yang lalu, tentang mimpiku yang hanya seumur jagung, tentang calon bayi yang sekarang ada di rahimku,
aku sedih ra, jika membayangkan anakku lahir nantinya tanpa seorang ayah untuknya.Aku coba untuk tabah menerima musibah ini, namun begitu berat aku rasa Ra……

Seketika aku bingung membaca isi email sahabatku ini, apa yang sebernarnya terjadi padanya disana, mengapa ada kata-kata seperti itu, sejenak perasaanku berkecamuk, bingung, gelisah, seakan aku ikut merasakan kesedihan sahabatku itu. Dalam hati ku berkata “Ada apa jannah, mengapa isi emailmu yang tak jelas ini”, aku melanjutkan membaca email sahabatku

“Ra……kamu masih mau kan dengar ceritaku, insya Allah setiba aku disana aku langsung ke rumahku, maaf ra…gak pernah beri kamu kabar selama enam bulan ini, saat ini aku sangat rapuh Ra…:(:(

Ada emotion di email tersebut, menandakan sahabatku itu menangis dan tak kuat menghadapi apa yang dialaminya.
Ra…dah ya….tunggu aku pulang
Miss u sobatku

Berulang kali kubaca emailnya, menerka-nerka apa yang sedang dia alami sekarang, seakan bebannya itu begitu berat, labih berat sewaktu kami mengemban amanah.

Dua hari setelah email dari jannah ku terima, hp ku berbunyi.
“Assalamu alaikum……ra…aku dah di Makassar, aku langsung ke rumah kamu ya sekarang, kamu adakan di rumah?” terdengar suara jannah dari seberang, namun ku mendapatkan suara yang parau seperti ia sudah menangis. Aku menjawab salamnya, dan mengiyakan kalo aku ada di rumah.

Setengah jam kemudian…..
“Assalamu alaikum….Ra…” salam jannah nyaris kudengar dekat, ia telah berada dihadapanku sekarang, dengan wajah lesu, sedih, bingung dan galau. Ia pun langsung memelukku, begitu erat, seakan bebannya ia bisa lepaskan ketika memelukku. Dan kurasakan airmatanya membasahi pundakku. Ku terdiam, ku mendengar ia menangis sejadinya. Seakan beban itu begitu berat baginya, aku pun perlahan menanyakan apa yang terjadi. Namun jannah tak langsung menjawab pertanyaanku. Ia hanya menangis, seakan sulit tuk membuatnya berhenti menangis.
“jan….istighfar…..coba kamu ceritakan apa yang terjadi, suami kamu bagaimana?”tanyaku, dan perlahan jannah melepas pelukannya,

“k’ikhsan……..meninggal ra,…suamiku meninggal dalam kecelakaan pesawat ra” bagai terhujam batu besar, aku seakan tak percaya apa yang baru saja ku dengar dari mulut jannah yang terbata-bata, ku diam sejenak, airmataku tertahan, sakit rasanya mendengar kabar ini, aku pun memeluknya kembali, jannah terus menangis, menangis seakan dia sudah tak sanggup berkata apapun lagi.
“Innalillahi wa innalillahi roji’un..jan……sabar ya…mungkin Allah punya jalan lain dari musibah kamu ini, kejadiannya kapan? ”tanyaku, namu jannah tak langsung menjawab lagi.

“Ra…..waktu mendengar kabar tentang k’ikhsan, seakan aku tak percaya, sebelum k’ikhsan berangkat ke kalimantan, dia tidak meninggalkan pertanda apapun kalo dia akan meningglkanku, dia pergi dengan senyuman, dan sempat membelai perutku, bayi kami, yang sebentar lagi akan lahir tanpa bisa melihat ayahnya, dan lebih membuatku terpukul sampai saat ini setelah kecelakaan dua bulan lalu, jenazah k’ikhsan belum ditemukan ra, karna pesawatnya jatuh sekitar pulau kalimantan”

“aku kalut ra…..aku gak tau, hidupku seakan hancur, seakan aku tak sanggup tuk hidup lagi” tangisannya masih memecah ruangan rumahku.

“jannah……jangan ngomong gitu, kamu harus kuat….kamu jangan lemah, serahkan semua pada Allah….pasti ada hikmah yang terindah dibalik semua ini, aku akan tetap berada disampingmu, kamu masih punya aku jannah, sahabatmu”

“Yang sabar ya .....anakmu membutuhkan kamu jan, dia butuh seorang ibu sekaligus ayah agar anakmu mampu bertahan hidup, dia pasti akan membutuhkan peran kamu jan, kamu harus kuat dan tegar, rawat dan besarkan anakmu saat ia lahir, dan aku akan tetap mendampingimu” lanjutku, aku masih tetap memeluknya, mencoba tuk menguatkannya. Ku hapus airmata sahabatku, dan berusaha menenangkannya.

“Sekarang ada baiknya kamu istirahat jan, tenangkan hati dan pikiranmu, kamu pasti masih capek perjalanan dari Surabaya tadi, istirahat ya” kataku, sambil membawa nya ke kamarku, dia hanya diam dan menangis, aku makin kasian padanya, hatiku ikut kalut ketika mendengar ceritanya tadi.

Tak lama kemudian sahabatku tidur, dengan mata yang bengkak, ku lihat rona wajah yang lemah dan rapuh. Yaah…aku paham bagaimana perasaannya sekarang, enam bulan lalu senyumannya selalu menghias hari-harinya yang indah bersama dengan almarhum suaminya. Enam bulan lalu, aku sempat menggodanya tentang seorang ponakan, enam bulan yang lalu, rasa bahagianya tak bisa terlukiskan. Tapi kini, semua itu sirna seketika oleh sebuah kecelakaan pesawat yang dialami oleh suaminya. Entah ini takdir ataukah keteledoran dari sebuah instansi penerbangan, memang telah banyak peristiwa seperti ini, keamanan penerbangan masih sangat minim sekali di Negara ini.

“Kasian kamu jannah, seakan bahagia itu hanya sekilas saja kamu rasakan, namun jangan sedih sobat, ada hadiah yang terindah buatmu, seorang anak yang insya Allah bisa membuat hidupmu kembali cerah, walaupun dia lahir tanpa sempat melihat ayahnya, ku yakin anak kamu akan tegar dan kuat seperti ibunya.
Tidurlah sejenak sobat, sebantar kamu bangun dengan hati yang lebih nyaman, aku berjanji akan tetap menemanimu, menemanimu tuk merawat dan membesarkan anakmu, dan kamu pun tau seberapa rasa sayang dan cintaku padamu jannah. Tabah dan sabarlah sobatku” kataku dihati, sambil mengusap wajahnya yang masih menyisakkan airmata, dan jannah tidur sangat lelap. Uhibbuka fillah ya ukhti…

***

Read More......

Barakallahu buat Sobatku

Tulisan ini khusus saya persembahkan buat sobatku, ukhti Mukarramah yang telah memasuki babak baru, fase kehidupan baru bersama dengan pemimpin yang selama ini impikannya.

Sobatku.....
Banyak kisah dan amanah bersama yang telah kita lewati, kau pun dengan sabar setia bersamaku selama mengemban amanah dulu, kadang aku marah dan kecewa padamu, kadang aku menangis dan mengadu padamu tentang amanah ini yang begitu berat kurasa. Namun, kau ada disampingku, menguatkanku, memberikanku semangat yang tinggi bahwa semua amanah ini akan mampu kulaksanakan, dan balasan berupa syurga-NYA kelak nanti.

Sobatku...
Mungkin kau masih ingat, sewaktu pertama kita bertemu dalam suatu musyarakah, membahas tentang amanah kita di DPC, saat itu aku tak mengetahui kalo ternyata kita diamanah yang sama, kau tertawa dan aku pun tertawa, ketika mengkonfirmasikan ke ketua tentang siapa ketua DPC, kamu menyebutkan nama lain dan aku menyebutkan nama lain...(hehhehehe..lucu juga kalo ingat)


Sobatku.....
Waktu sungguh cepat berlalu, ketika mendengar kau akan menikah, hatiku senang dan gembira, walaupun ada sedikit perasaan cemburu padamu (hehehehe..)dan kau tau ini. Ketika ku melihatmu sebelum acara itu, kutemukan rona wajah yang tak bisa terlukiskan rasa bahagia itu. Dan aku pun tak bisa menerka-nerka bagaimana perasaanmu menghadapi hidupmu yang kan berbeda nantinya. Sebab hanya kau bisa merasakannya.

Sobatku.......
Hari ini tepatnya tanggal 7 Februari 2009, merupakan hari yang bersejarah buatmu, dan tentunya hari yang dimana kau akan memasuki fase hidup yang baru. Aku tak mau melewatkan momentum ini, masih sempat aku membuatmu tersenyum didalam sebuah bilik yang ada cuman aku,kamu dan beberapa teman kita. Subhanallah....sobatku kau begitu cantik, dengan hiasan wajah yang natural, dengan seulas senyum yang kau lontarkan padaku. Aku bisa merasakan betapa hari ini kau sangat bahagia sobatku.

Sobatku....
Hari ini kau telah memasuki kehidupanmu yang baru, kau sekarang bukan lagi seperti sahabatku yang dulu, sebab kau tak sendiri lagi, dan tentunya waktumu akan berkurang untuk kebersamaan kita lagi, bersama dengan saudara2 kita diamanah jamaah ini. Tapi hal ini takkan menyurutkan semangatku tuk tetap melanjutkan amanah kita bersama.
Sobatku......
Jadilah perempuan yang bisa menjadi teladan untuk keluargamu nanti, jadilah istri yang dengan adanya engkau, pemimpinmu merasa nyaman didekatmu, merasa tentram ketika ada disampingmu. Seperti engkau selalu membuatku nyaman saat ku curhat padamu....^_^

Selamat memasuki babak baru kehidupanmu sobatku....
Tak ada yang bisa kuberikan buatmu, hanya seutas doa yang insya Allah senantiasa menjadikan kehidupanmu mendapat ridha dari-NYA.
Sobatku.....
Keluargamu yang bari kan menjadi amanah yang baru juga buatmu, kau sekarang memiliki tanggung jawab yang lebih besar, dan tanggung jawab itu menantimu didepan, yang dimana kau dituntut untuk tetap bertawadzun antara dunia dan akhirat, dan tetap menjaga keikhlasan bersama keistiqomahanmu. Semoga engkau dan keluargamu selalu diberkahi oleh-NYA berupa keluarga yang sakinah, ma waddah dan warahmah,

Barakallahu ukhtiku...
Uhibbuka Fillah ya ukhti...

Salam cinta selalu

sobatmu...
Fee3

Read More......

Sesosok Miyuki Inoue

Namanya Miyuki Inoue, lahir di kota Kurume, Propinsi Fukuoka, Jepang. Mungkin ada sebagian pengunjung sudah tahu sesosok perempuan ini, gadis yang dulu masih remaja dan sekarang telah tumbuh dewasa, seumuran denganku. Aku mengetahui perempuan ini setelah membaca bukunya yang berjudul " Aku terlahir 500 gr dan Buta", kebetulan aku melihat temanku membawa buku ini ke tempat kerjaku, ya udah aku pinjam aja. Sehari semalam aku membaca tentang dirinya, kisah hidupnya, saat pertama kali dia lahir di dunia ini yang hanya memiliki berat 5oo gr. Yaah..500 gr sangat mustahil untuk bisa percaya perempuan ini masih bertahan hidup hingga sekarang ini, secara berat normal bayi yang baru lahir minimal 2000 gr, dan yang membuatku bergeming ketika membaca tulisannya, saat lahir dia hanya sebesar genggaman tangan, tangan dan kaki sebesar tusuk gigi...Ya Allah. Pada mulanya dokter memprediksi miyuki hanya bertahan 2-3 hari ketika baru pertama lahir secara prematur. 2-3 hari terlewatkan, dokter rumah sakit di propinsi Fukuoka memprediksi lagi bahwa umurnya tidak akan bertahan lebih dari sepuluh hari, dan sepuluh hari berlalu dokter mengoreksi dia akan bertahan dua puluh hari, begitu seterusnya hingga akhirnya seorang miyuki tumbuh menjadi gadis remaja yang aktif.

Usia lima bulan dokter memvonis bahwa miyuki menderita cacat mata, ibunya sangat terpukul mendengar kabar ini, dan tidak percaya kalo miyuki akan buta seumur hidupnya, Namun ibunya tetap tegar dan ibunya bertekad membesarkan seorang miyuki hingga menjadi perempuan yang berprestasi.
Dibalik buku itu tertulis perkataan miyuki untuk dirinya dan ibunya
"beratku hanya 500 gram waktu dilahirkan. Dokter yang bekerja di rumah sakit tempatku dilahirkan bercerita bahwa ibu tidak bisa mendengarkan penjelasannya karena matanya sudah dibanjiri airmata melihatku begitu kecil. Kelima ibu jariku sebesar korek api. Kepalaku sebesar telur. Pinggulku sebesar jari kelingking orang dewasa. Selama tujuh bulan dibesarkan dalam inkubator di rumah sakit. Ibu setiap hari menengokku, tidak peduli apakah saat itu sedang hujan atau salju, bahkan ibu datang tanpa membawa payung. Ibu selalu mengajak bicara dan membelai kepalaku. Jika ibu memberi jarinya. aku segera meraih dan menggengamnya. Ibu, bunga Miyuki yang kau sirami setiap hari dengan cinta dan kasihsayang sekarang sudah beranjak dewasa. aku bangga mempunyai seorang ibu yang keras dan tegar. Jika ibu dulu mendidikku dengan "lembek" pastilah aku tidak bisa menjadi seperti sekarang ini. Sekarang aku ingin ibu bisa mengalirkan airmata bahagia. Air mata bahagia yang terus mengalir sampai tidak bisa berhenti."

1997, miyuki memenangkan lomba mengarang antar sekolah, 1998 memenangkan lomba mengarang tingkat propinsi, hingga memenangkan lomba mengarang tingkat nasional, dan akhirnya semua karangannya dia bukukan, hingga sampai ke tanganku dan membacanya.
Dari seorang miyuki kita bisa belajar bagaimana arti sebuah hidup jika andai saja kita seperti dia, yang buta yang menurut orang-orang mustahil bisa sukses, mustahil bisa melakukan apapun, dan banyak kemustahilan lainnya. Namun yang kenyataanya seorang miyuki bisa berprestasi tanpa pertolongan darimanapun, dia juga bisa naik sepeda yang sangat mustahil bisa dilakukan oleh yang lainnya. Kagum, itulah perasaan hati ini ketika aku membaca tentang kisah hidupnya, perempuan yang walaupun buta tapi tidak manja, tidak lemah dan tidak pernah menyerah.
Tulisannya yang membuatku salut padanya, yakni bahwa orang buta tidak akan mungkin melakukan semua hal, namun jika berusaha dan terus mencoba maka akan bisa melakukan semua hal. Ibunya pun mengatakan pada miyuki saat jatuh dari tangga"kalo jatuh cepatlah bangkit, jangan malah diratapi, karna rasa sakit tidak perlu diratapi" dan ketika miyuki menabrak papan reklame ketika belajar naik sepeda, ibunya mengatakan "kamu sudah tahu rasa sakit itukan, makanya berusahalah untuk tidak merasakan rasa sakit itu lagi"padahal pada waktu itu miyuki terluka dan banyak mengeluarkan darah.
Ibunya memang tidak pernah mendidik anaknya dengan manja, ibunya sangat sayang pada miyuki tapi ibunya tidak memanjakan miyuki, karna jika begitu miyuki akan tumbuh
menjadi gadis yang lemah dan cengeng.

Dan sekarang bagaimana denganku, dengan kita semua, jika s
esosok miyuki yang banyak kekurangan itu bisa menjadi perempuan yang berprestasi, bagaimana dengan kita yang lahir dengan normal, yang memiliki anggota badan yang sempurna? tentunya kita harus bisa lebih baik darinya, apalagi seorang perempuan yang identik dengan kemanjaan, dan ketidakmampuan, yang hanya bisa menangis dan meratapi takdir. Semua itu hanya akan menjadikan kita lemah dan makin tak berdaya, dan bahkan tidak bersyukur atas segala karunia dari Sang Pencipta, sedikit ditimpa musibah putus asa. Sungguh Allah sangat membenci hamba-NYa yang berputus asa, apalagi hingga menangisi takdir, astaghfirullah....

Dihidup ini banyak hal yang bisa membuat kita belajar, belajar untuk bisa menjadi jiwa yang kuat, tidak manja dan tidak lemah, walaupun kita harus rendah diri dihadapan Allah, tapi janganlah mudah berputus asa jika datang ujian dari-NYA, sebab ujian itu adalah sebagian dari lini kehidupan yang harus kita lewati dengan hati yang lapang, ikhlas dan tetap berusaha. Perempuan makhluk yang begitu mulia dihadapan Allah selama ia senantiasa menjaga dirinya agar tetap mulia, perempuan tidak harus selalu cengeng ataupun manja, perempuan haruslah bisa bangkit dan kuat untuk bisa mempertahkan hidupnya, karena perempuan memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri dibandingkan makhluk lainnya. Allah menciptkan perempuan bukan sebagai makhluk yang lemah, walaupun dia berasal dari tulang rusuk kaum adam, meskipun hatinya sangat peka dan sensitif namun bukan berarti harus cengeng dan manja, tapi sebagai makhluk yang memiliki keunggulan tersendiri. Karena perempuan juga memiliki andil yang besar buat lahirnya suatu peradaban, menjadi sekolah pertama bagi generasi ummat.
Berusaha untuk bisa survive tidak cengeng ataupun manja itulah perempuan yang kuat dan tegar.

By : Fee3

Read More......