catatan yg lahir dari lubuk hati terdalam, ketika hanya dengan menulis menjadi teman dikala duka.....

Tanpa Bintang


Tanpa bintang....
Tahun ini tepat tujuh tahun kami tak bersama dengannya sejak 'perpisahan' yg memilukan itu, tahun 2004 silam dia memilih untuk meninggalkan kami, dengan sebab yg kadang kami sendiri tak mengerti. Padahal kami masih sangat membutuhkannya untuk senantiasa mendampingi kami dalam suka maupun duka.

Tanpa bintang....
Sejak perpisahan itu, kami belajar untuk mandiri, bertahan dan terus melanjutkan hidup dengan berbagai persoalan yg datang menyerang tanpa kenal waktu dan kondisi. Hingga kami pun mampu melewati semua duri yg menyisakan luka, hingga kami bisa melewati badai yg tidak jarang menghempaskan kami jauh terpelanting hingga kami pun harus terus belajar tuk tetap bangkit meski tertatih.


Tanpa bintang....
setiap kali orang lain menanyakan tentang 'dia' mulut kami tak sanggup tuk mengatakan jawabannya, dengan berbagai alasan dan cara kami berusaha mengalihkan pembicaraan.

Tanpa bintang.....
kami harus tutup telinga dari omongan orang lain, dari segala macam fitnah yg timbul karena kami tak lagi bersamanya. Hanya luka yg menyisakan perih di hati kami. Tapi kami pun tetap berusaha tuk menepis itu semua, agar kami tetap melangkah melewati hidup yg tak sempurna ini.

Tanpa Bintang ..... malam kan tetap berlalu
Tanpa bintang ..... Rembulan kan tetap bersinar indah
Tanpa bintang ..... hidup kan terus berjalan...hingga akhir waktu..

Tanpa bintang ..... kami kan tetap tersenyum pada dunia meski luka itu masih ada..


*goresan hati : Fitri*

Read More......

Di bawah Langit-NYA


Di Bawah Langit-NYA....

segala kekuasaan-NYA sangat tampak,
segala kemahabesaran-NYA terlihat jelas
segala nikmat-NYA terbentang luas tak terhingga
segala karunia tak terhitung oleh bilangan..

di bawah langit-NYA

manusia justru menampakkan kesombongan,
lupa siapa yg menciptakannya, seolah menjadi jelmaan fir'aun,
bersujudpun susah tuk tertunaikan...
astagfirullah......
sedangkan kematian kan selalu mengikuti..
tak kenal waktu ataupun usia,
jika IA berkehendak maka sekejap saja semua kan berakhir...


di bawah langit-NYA...

ada hamba-hamba yg senantiasa merindukan-NYA
hamba yg merindukan perjumpaan dengan-NYA
hamba yg rela mengorbankan segalanya tuk meraih cinta-NYA
hamba yg senantiasa merendahkan diri dihadapan-NYA
hamba yg selalu menetaskan airmata disetiap sujud panjangnya

di bawah langit-NYA

skenario-NYA berjalan sesuai ketetapan-NYA yg tercatat di lauwh mahfuz
manusia harus bersedia ikhlas tuk menerima apapun ketetapan-NYA
sebab...dibawah langit-NYA tersimpan sebuah misteri
misteri hidup yg kan terungkap atas nama cinta-NYA, atas nama kehendak-NYA
manusia hanya perlu selalu berhusnudzon kepada SANG KHALIK.....

di bawah langit-NYA
ada cinta, perjuangan, kekuatan tuk bertahan agar tetap berada di jalan-NYA
hingga kebahagian yg hakiki itu dapat dirasakan.

By : Fitri zahra

"Tulisan pertama pada malam pertama Ramadhan 1431 H
sebgai ungkapan syukurku krna masih diberikan waktu tuk merasakan ramadhan tahun ini"

Read More......

Kuliah, Kerja dan Dakwah


Kuliah, kerja dan Dakwah

Merupakan rangkaian dalam satu amanah, yang dimana masin2g harus berjalan secara balance dalam kehidupan. Ketiganya memiliki skala priotas, skala ratio dan skala interval sehingga terkadang salah satunya ada yang terabaikan.
Tidak menutup kemungkinan kita diperhadapkan dalam dilema dari ketiganya sehingga skala prioritas pun tergoyahkan oleh skala ratio yang disebabkan karena keadaan ataupun kondisi.

Dilema yg biasa terjadi, terutama dari pengalaman pribadi yakni ada saatnya kuliah jadi prioritas yg bertabrakan dengan kerjaan dan kewajiban dakwah. Yang dimana kita tahu dakwah merupakan kewajiban kita sebagai hamba-NYA yg harus tertunaikan meski situasi dan kondisi bertolak belakang dari kewajiban dakwah itu.
Begitupun halnya dengan kerja, ada saatnya kondisi tak memungkinkan bagi kita untuk tetap menunaikan keduanya, kerja dan dakwah. Hal ini lumrah, sebab kita adalah manusia biasa yg memiliki banyak kekurangan, sehingga ada saatnya salah satu dari ketiga amanah tersebut terabaikan.


Kuliah, kerja dan Dakwah

Satu mata rantai yang menuntut kita untuk pandai memanage waktu, emosi dan logika sebab ketiganya memiliki unsur terpenting dalam pemahaman kita terhadap kewajiban dunia dan akhirat.
namun ketiga mata rantai diatas secara tidak langsung mampu melatih kita untuk berada pada kebijaksanaan jika kita mampu menunaikan ketiganya terlepas dari skala prioritas, interval dan ratio tersebut. Sehingga kita pun akan merasakan kemenangan yang hanya bisa dirasakan oleh hati dan jiwa kita.
Ketika kita sedang beristirahat cobalah untuk merasakan betapa kita telah meraih kemenangan jika ketiga amanah diatas mampu tertunaikan hari ini, esok ataupun nanti.

Kuliah, Kerja dan Dakwah

Memerlukan stamina yg kuat untuk bisa menjalani ketiganya, sebab kalo kita sakit tentunya ketiganya akan berhenti meskipun hanya sesaat.
Dan tentunya memerlukan atmosfir agar kita senantiasa istiqomah, senantiasa semangat meskipun terkadang ada keluhan yang terlontarkan.
Ikhlas, sabar dan tawakkal adalah atmosfir bagi jiwa kita, untuk tetap teguh dan tangguh melaksanakan amanah-amanah tersebut.
yang nantinya, kita akan memetik "buah" yang manis, tidak hanya di dunia namun di akhirat kelak, bukankah Rasulullah berpesan bahwa "Berkerjalah seolah engkau akan hidup selamanya, dan Beribadahlah engkau seolah kau akan mati esok"

Saya yakin kita akan mampu menunaikan ketiganya, sebab kita tahu kita akan memetik "buah" manis itu tidak hanya satu tapi sebanyak yang kita inginkan,
sebanyak tetesan keringat dan sebanyak waktu yg dikorbankan untuk menunaikan ketiganya.

yakinlah sobat...^_^

oleh :
- Fitri zahra -
(tulisan ini lahir dari dilema ketiganya ^_^ )
Makassar, 22 Juli 2010

Read More......

Bila Sholat dijadikan Kebutuhan


Bila sholat dijadikan kebutuhan..
seperti tubuh yg memerlukan nutrisi,
tentu tak ada lagi kata berat menunaikannya.

Bila sholat dijadikan kebutuhan..
seperti tubuh yg memerlukan pakaian untuk menutupi aurat,
tentu diri sangat malu jika tak melaksanakannya,

Bila sholat dijadikan kebutuhan...
seperti tubuh yg memerlukan nafas untuk tetap hidup
tentu kan senantiasa ditunaikan meski tubuh dalam keadaan sekarat,

Bila sholat dijadikan vitamin buat Ruh..
tentu kan tercipta akhlak yg baik, dengan shalat khusyunya..

namun, entah kenapa kita masih sulit menunaikannya?
sedangkan Sang Pencipta tak pernah meminta bayaran atas Nafas yg masih diberikan hingga saat ini,
jantung yg masih berdetak karena kehendak-NYA, rejeki yg tak pernah putus dari-NYA,
lalu kenapa diri kita begitu sulit tuk menunaikan sholat?
sedangkan amal yg pertama dihisab adalah SHOLAT, bukan yg lain dulu..

sahabat.....
Penyesalan itu memang selalu dibelakang,
jangan sampai ketika 'masa' itu tiba kita kan menyesal,
masa dimana mulut dikunci,
masa dimana manusia berteriak memohon minta kepada Rabbnya agar dihidupkan kembali ke dunia, dgn dalih kan melaksanakan semua perintah-NYA, sudah tidak ada artinya lagi.

sahabat...
bertanyalah pada hati nuranimu,
apakah dua kali kau dilahirkan ke dunia?? tentu tidak,
sebab itu, selagi masih ada waktu..selagi pintu taubat-NYa masih terbuka Sholatlah..

sahabat...
ketahuilah, Allah TIDAK AKAN RUGI jika kita tidak sholat
yg rugi dan celaka adalah kita sendiri
sebab masing2 manusia kan mempertanggungjawabkan dirinya dihadapan Allah kelak,
namun IA akan murka jika untuk menyembah-NYA saja, kita begitu sulit menunaikannya.

sahabat...
masih ada waktu,
nafas masih diberikan,
jantung masih berdetak,
gunakanlah semua itu tuk menyembah-NYA,
karena sholatmu, bukti rasa syukurmu pada-NYA.

ayo Sholatlah...^_^

by : Fitri zahra
Makassar, 6 Juli 2010

Read More......

Problematika Hidup


Beberapa hari yang lalu aku mendengar musibah kehilangan yang menimpa salah satu keluarga yang berimbas pada permasalahan keluarganya yg panjang. Hari ini aku mendapat telpon dari salah seorang akhwat kalo kemarin dia juga kena musibah kehilangan dompetnya, dalam dompet itu ada kartu ATM dan sejumlah uang. Innalillah...

hmmm...makin hari keadaan dan kebutuhan hidup semakin sulit, ada yang tak sabar dengan keadaan ekonominya akhirnya menempuh jalan yang singkat dan salah, ada juga yang tak sabar ketika musibah itu datang dengan menyalahkan terus menerus keluarganya yg tertimpa musibah. Ibarat jatuh ketimpa tangga pula. ada juga yg tak sabar terhadap pekerjaannya, tidak tekun dan konsisten menjalani pekerjaan yang ia geluti, sengaja bermalas-malasan, sengaja buang2 waktu dan sebagainya. yang akhirnya berimbas pada kerugian dirinya sendiri dan juga keluarganya.

sekelumit problematika hidup hanya karena ketidak sabaran sehingga merugikan banyak pihak, baik dirinya sendiri maupun orang lain. aku jadi bertanya sendiri, apakah jaman sekarang sudah begitu sulit sehingga hal yang tidak diinginkan terjadi? entahlah...,
hanya yang bisa ku katakan tak ada suatu permasalah yang tidak ada jalan keluarnya, selama kita masih berusaha dengan sungguh2 dengan menempatkan keikhlasan dan kesabaran sebagai "setir" arah hidup kita, dan tentunya dengan menggunakan iman dan takwa sebagai "mesin" tuk menjalankan dan melewati hidup yang memang serba sulit ini.

Hidup yang serba sulit dan susah,tidak akan bisa terlewati dengan kita membuat susah orang lain, yang ada malah dosa yang kian bertambah dengan mendzalimi orang lain dan juga diri sendiri.
problematika hidup kan selalu ada, sebab kita hidup dunia ini bukan untuk kesenangan semata, tapi kita hidup di dunia ini untuk beribadah kepada-NYA dan berbuat segala kebaikan, menebar kebaikan dimanapun kita berada.

"apapun permasalahan yang dihadapi, ia akan terlewati dengan sendirinya..berusahalah tuk lebih memahami dan mengendalikan kondisi dan situasi yang sering tak menyenangkan...bersabarlah...sebab kesabaran selalu berbuah yang manis.."

*tuk saudari2ku, terkhusus buat kakakku sendiri..ishbir ya..^_^

By : Fitri zahra

Read More......

Sekedar ingin berbagi...


*forwad sms dari seorang sahabat
semoga bermanfaat...^_^


Hidup adalah belajar..

belajar bersyukur meski tak cukup,

belajar ikhlas meski tak rela,

belajar taat meski berat,

belajar memahami meski tak sehati,

belajar bersabar meski terbebani,

belajar setia meski tergoda,


belajar dan terus belajar dengan keyakinan setegar karang,

tapi sudah menjadi kodrat, hati seperti air laut bergelombang,

kadang pasang kadang surut, terkadang pula sering terbawa arus,

maka dari itulah kita harus belajar untuk tetap berada di jalan yang BENAR,

belajar menjadi LEBIH BAIK...

*KEEP FIGHT & ISTIQOMAH...:)

Read More......

5 tipe gambaran Rumah tangga..


Oleh : Neng Fitri (Makassar, 14 Maret 2010) 

Tulisan ini lahir dari hasil diskusi ringan dengan salah satu sahabatku, dan aku pun tertarik tuk membuat suatu tulisan dari hasil berbincangan kami, hmm..mungkin masih sangat kurang..bagi pembaca mohon kritik dan sarannya ya..let's see..^_^


1. Rumah bertipe hotel
Gambaran kehidupan rumah tangga yang hanya datang nginap, makan, mandi lalu pergi lagi tanpa adanya komunikasi atau pendekatan dan keakraban terhadap masing-masing pasangan ataupun dengan anak-anak. Kehidupan rumah tangga yang menoton dan sudah tentu membosankan.
2. Rumah bertipe Rumah Sakit.
Seperti gambaran rumah sakit, yang ada pasien, dokter dan perawat. Kehidupan rumah tangga yang didalamnya hanya ada “take” and “Give” seakaan tak ada hubungan emosional, yang ada hanya hubungan sosial tak lebih dari itu.

3. Rumah bertipe Kuburan.
Sunyi, senyap,gelap seperti tak ada kehidupan. Tidak ada saling komunikasi dan ibarat rumah yang sudah mati, yang didalamnya hanya ada kesunyian dan kesepian.

4. Rumah bertipe Pendidikan.
Ini lebih baik dari ketiga gambarana rumah tangga. Kehidupan rumah tangga yang menggambarkan adanya komunikasi, saling bertukar pikiran dan mendidik pasangannya satu sama lain. Anak-anak yang bisa belajar pada orangtunya sehingga tercipta kehidupan yang selaras dan seimbang. Adanya pembelajaran di lingkungan keluarga sehingga mampu membuat generasi yang cerdas dan kaya akan ilmu.

5. Rumah tipe Mesjid.
Ini yang lebih baik dari semua gambaran rumah tangga diatas. Rumah yang menggambarkan kehidupan laksana mesjid, yang didalamnya saling mengingatkan, menasehati dan adanya kebersamaan antar pasangana suami istri dan anak-anak. Kehidupan yang berpedoman pada ajaran-ajaran islam, dengan menjadikan Al-qur’an dan Sunnahnya sebagai penunjuk arah kehidupan. Sehingga mampu menciptakan kehidupan yang sakinah mawaddah warrahmah sampai akhir kehidupan...Subhanallah..

sekarang yang jadi pertanyaannya , kita berada di dalam rumah yang mana? atau kita sedang membuat tipe gambaran rumah yang mana?? jawabannya ada pada kita sendiri, terutama bagi yang telah berumah tangga. Rumah yang seperti apa yang mampu kita ciptakan??silahkan jawab sendiri kawan..^_^

Read More......

Perasaan VS Logika


by : Fitri

Perasaan mengatakan iya
logika mengatakan tidak

Perasaan selalu memberi mimpi-mimpi yang indah
logika memberikan kenyataan yang sebenarnya

Perasaan masih tersisa sesuatu yang lalu
logika selalu saja menepisnya

Perasaan hanya membawa kepahitan
Logika memberi pandangan yang realistis

Perasaan sering terbawa oleh suasana
logika mengendalikan suasana

Perasaan seringkali rapuh
logika membuat kuat dan tangguh

Perasaan mendatangkan Cinta
Logika menyeimbangkan antara cinta dan kenyataan sebenarnya

Perasaan hampir seringkali membuat luka
Logika menutupi luka itu dengan menatap masa depan yang pasti


Perasaan hanya bisa menyisakan airmata
Logika menghapus airmata dengan realita kehidupan yang harus dihadapi dengan tegar..

Perasaan Vs logika
manakah yang akan menang?
setidaknya kedua2nya mesti dijalani dengan SEIMBANG
sebab di dunia ini tak ada yang pasti
ajal, rejeki, jodoh menjadi rahasia-NYA..
manusia hanya mampu berusaha dan menjalani kehidupan ini dengan lebih baik
Perasaan 50% dan Logika 50%, mungkin ini lebih baik..

bagaimana??

Read More......