Hatiku beku................

Sang surya tak tampak dari singgasananya
sekawanan awan hitam berlarian menutup langit yang suram
pertanda langit akan memuntahkan air keberkahan dari Sang Kuasa
Pagi yang kelam dengan hujan yang perlahan turun dari semesta raya
Tak ada kicauan tak ada sahutan pagi
sunyi senyap, hanya suara tetesan air yg jatuh dipelataran
hatiku beku...........

Memandang jauh ke angkasa raya
ku mendapati langit yang masih gelap
tanpa sinaran sang surya, pertanda bumi kan diselumuti awan hitam
hamparan tanah yang belum juga kering, masih lembab sejak semalam
laksana menggambarkan suasana hati yang risau
hatiku beku...........

Untaian misteri masih sulit ku angkap
tak ada pentunjuk tak ada jejak arah
hanya ada teka-teki yang makin sulit ku pecahkan
angin memberikan isyarat bahwa semua kan terungkap dengan sendirinya
seiring waktu yang berlalu
waktu itu kan memberi jawaban dari semua misteri ini
dan hatiku pun beku.............

Ku terdiam.....mencoba tuk yakin dengan isyarat itu
mencoba tuk percaya dengan arah yang ku tempuh
menunggu waktu yang kan sendirinya mengatakan padaku
menunggu waktu yang kan mengungkapkan rahasia itu
Dengan membawa segala ketidaksempurnaan diri
bersama hati yang beku.........

Namun ku yakin ku tak sendiri
ada Sang Khalik yang mengatur skenario ini
Mengetahui apa yang kan terjadi nantinya
mengatur setiap rentetan takdir yang ku lewati
walaupun terkadang ku rapuh dan letih dengan semua ini
walaupun ku lelah dengan apa yang ku lewati

Dan ku yakin..........
tak selamanya awan itu hitam
tak selamanya langit kelam dan suram
pastilah ada waktu tuk sang surya menampakkan kembali
Menyinari alam raya yang rindu dengan sinarnya
menyambut pagi yang cerah dan sejuk
secerah hati yang telah kembali mencair dan bersinar
menyambut mentari esok yang kan menyongsong indahnya pagi