Menanti kepastian......
by : fee3
Aku tahu bahwa didunia ini tidak ada yg pasti, tapi kata sebuah buku yang pernah aku baca cuman 2 hal yang pasti yakni manusia akan mati dan kiamat akan terjadi, selebihnya itu tidak ada yang pasti. Namun mengapa aku tetap menanti suatu kepastian? padahal aku tahu sendiri selain 2 hal diatas, hidup ini tidak ada yang pasti sebab kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi nantinya. Menanti kepastian lahir dari keyakinan diri bahwa apa yang kita rencanakan niscaya akan terlaksana, dengan segala upaya, usaha dan doa kita akan yakin bahwa hal yang telah kita rencanakan akan menemui kepastian. Bukan bermaksud melawan takdir, dan aku tidak bermaksud menentukan pasti, hanya sekedar suatu pengharapan dengan apa yang diinginkan.
Terkadang kita membutuhkan suatu kepastian, agar kita tidak merasa ngambang dengan apa yang telah diimpikan, dan juga kita bisa memprepare ulang rencana kedepan, tidak lagi berpatokan pada hal yang tidak pasti. Menanti kepastian ibarat menanti dengan hampa, sebab kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi berikutnya, bahkan untuk memprediksi kepastian itu sangat kecil kemungkinan tuk membuat segalanya serba pasti. Sebab kita bukan SANG KHALIK yang mengetahui segala hal, baik yang pernah terjadi, sedang ataupun nanti terjadi. Kita hanya makhluk kecil, makhluk yang semestinya banyak bersyukur karena bisa menikmati alam dunia ini, bisa berbuat banyak kebaikan untuk kehidupan di akhirat kelak.
Mungkin untuk menanti suatu kepastian itu, dibutuhkan kesabaran yang lebih yang tak terbatas yang bisa membuat kita lebih tegar dan kuat apapun yang kan kita terima nantinya. Sebab kepastian itu tidak lahir dari takdir penentuan hidup manusia, tapi kepastian itu berasal dari SANG PEMBERI HIDUP, Allah SWT. yang memang hanya DIA yang tahu hidup yang terbaik buat kita, hidup yang merupakan jalan rahmat yang dikaruniakan oleh-NYA, hidup yang sudah pasti indah dan bahagia. Allah maha tahu apa yang kita butuhkan, dan Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan itu bukan apa yang kita inginkan, sebab terkadang dimata manusia baik baginya, namun di pandangan Allah buruk baginya. Manusia hanya dituntut untuk tetap berhuznudzon pada-NYA, apapun kepastian dari -NYA, insya Allah itu yang terbaik buatku dan buat kita semua.
"Setiap episode kehidupan yg terlewati dengan tangis, tawa, suka dan duka membuatku makin mengerti bahwa hidup terus berjalan....dan ku harus tetap bertahan.." (fee3)
Salam sukses selalu....^_^
3 komentar:
salam, lama ga kunjung nih, fitri, ana mau komen ttg tulisan di atas yach: ane setuju kalo yu bilang Allah-lah satu-satunya yang memberikan kepastian. namun, ada hal penting lain yang ga disinggung di tulisannya fitri (ato mungkin sudah disinggung tapi samar banget), yaitu ikhtiyar. ane pikir bahwa apa yang ada di bumi ato semesta itu berjalan secara pasti diatur dari Yang Diatas, tapi di sisi lain, semua yang terjadi dan ada itu bisa diejawentahkan melalui akal. maksudnya, Allah ngasih kita akal untuk kita gunakan sebagai petunjuk jalan hidup kita. dengan bantuan akal (sebenarnya yang pertama kalinya ane lebih setuju agama, baru akal dan emosi/perasaan), kita bisa memproses hal-hal yang akan datang yang kita inginkan. proses atau ikhtiyar ini harus bener-bener, baru setelah itu doa dan datanglah kepastian dari Allah Swt. entah ketika itu kita berhasil ato gagal. kepastian dari Allah disesuaiin dengan ikhtiyar kita lho. iya enggak!? :) Wallahu A'lam
Kita memang tak pernah bisa tahu yang akan terjadi besok, tetapi kita pernah punya masa lalu yang telah banyak memberi pelajaran. Kita pernah jatuh, terpuruk, sedih, bahagia, manis, pahit, terbang, menangis, tertawa, sendiri, bersama, di masa lalu. Sedangkan masa depan, kita hanya bisa mengukirnya di dalam bingkai mimpi, hanya bisa mengira, merencana dan merekayasa. Justru karena itulah, kita mesti belajar dari masa lalu. Karena masa lalu telah pernah mengajarkan semuanya. Bercermin dari masa lalu, agar rencana dan rekayasa untuk mimpi masa datang lebih mendekati kenyataan.
Sukses untuk embak fitri...
SUDUT PANDANG YANG BERBEDA. saya berusaha melihat segala sesuatunya dari sudut pandang yang berbeda dan mulai mencari makna-makna yang bermanfaat.saya memilih memandang ALLAH tergantung dari prasangka hambanya.bagaimana prasangaka seseorang terhadap ALLAH, itulah jawabnya.bagaimana memprasangkai NYA? apa yang menyebabkan mimpi tidak menjadi kenyataan? jawabnya prasangaka tadi. dan masing banyak lagi penjelasannya....
Posting Komentar