Aku ingin menuliskan sebait rindu buat seorang yg entah dimana sekarang, entah kapan bisa bertemu,
sebait rindu yang hanya aku dan Sang Khalik yg bisa merasakannya,
sebait rindu yg terpendam dengan kekuatan jiwa, iman yg makin menipis dan dgn keyakinan kuat yg berusaha dipertahankan
Ku ingin, melukiskan sebait rindu pada bulan yg tak nampak malam ini, pada bintang yg samar-samar dari kejauhan mata, dan pada angin malam yg berhembus begitu tenang.
Sebait rindu untuknya, rindu untuk segera bertemu dengannya, bersatu dalam ikatan suci pernikahan tanpa melalui hubungan yg terlarang.
Ku ingin menorehkan sebait rindu ini pada dedaunan, pepohonan dan dinding yg kusam,
sebait rindu tuk hamba Allah, yg senantiasa istiqomah di jalan cinta-NYA, yang sedang memperjuangkan agama-NYA dan yg sedang mencariku saat ini,
Tahukah kau wahai yg ku rindu, hati ini sangat merindukanmu, dimanakah nantinya Sang Maha Cinta mempertemukan kita? mengikatkan kita dalam ridho dan keberkahan-NYA, hingga kita pun bisa bersama-sama membangun istana kehidupan baru itu dgn cinta, kasih sayang, keberkahan dari-NYA.
Bersama berjuang untuk agama-NYA, melahirkan generasi2 dambaan ummat, meniti jalan dalam suka dan duka, bersama melewati semua itu dgn senantiasa bertawakkal kepada-NYA.
Mungkin saat ini, kita belum dipertemukan, ku kan selalu berusaha tuk berprasangka baik pada-NYA,
yahh...mungkin Allah ingin menempa kita lebih sempurna lagi dalam keimanan dan ketaqwaan, dalam kekuatan jiwa dan raga, merajut takdir yg terbaik buat kita nantinya.
Rindu ini membuatku belajar bersabar, bersabar tuk menanti waktu itu...menanti, mencari dan berdoa agar Allah segera mempertemukan kita. Ku harap kau disana yg tak ku tau wajahnya, berdoa dan berusaha tuk menjemputku. ku akan menanti,
menanti semua itu indah pada waktunya.
Read More......
Mama yang ku sayangi, tangismu pecah lagi malam ini, ku lihat airmata itu jatuh...perih rasanya hati ini.
Mama...
janganlah menangis, cobaan ini tidak seberapa dibanding dengan orang lain, kita hanya belom mempunyai tempat tinggal tetap, masih harus berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah lain. itu tidak seberapa mah, dibanding mereka yang kehilangan tempat tinggal, kehilangan harta, namun mereka tetap bertahan dan bersabar.
Tapi saya mengerti, tangisan itu adalah manusiawi, ketika manusia ditimpa cobaan mereka pun pasti menangis, apalagi kau hanya seorang perempuan, tanpa pendamping disisimu, saya tau kau sangat rapuh sama halnya denganku.
Mama, tetaplah tersenyum meski terasa sulit, tetaplah kuat meski kau lemah, tetap tabah, sabar meski terasa berat.
Mama, yakin dengan janji Allah bahwa bersama dengan kesulitan pasti ada kemudahan, kita hanya bisa berprasangka baik kepada Allah,
Yah mama....mungkin Allah rindu dengan tangisan kita tiap malam, sujud panjang kita ketika orang-orang terlelap.
Mama yg kucintai...Allah itu Maha Adil, Maha Melihat, Allah pasti menolong kita, cobaan ini mungkin saja Allah ingin menaikkan derajat kita, biarlah kita tidak memiliki derajat di mata manusia, tapi kita memiliki derajat di pandangan Allah, itu lebih nikmat mah...
Insya Allah semua ada jalannya, jangan bersedih mah....aku menyayangimu..
Read More......
Mengukir segala rencana disetiap waktu yg terlewati, mengikuti peta hidup yg telah ku buat..
Namun terkadang, tak sesuai dengan arahnya. Hampir seringkali ku terjatuh melewati segala rintangan, hambatan dan kecemburuan yg melukaiku.
Airmata itu tak tampak, airmata itu tersimpan dibalik senyuman dan kecerian..
yahh....berusaha tuk selalu dan selalu terlihat ceria, tersenyum, tertawa agar ku bisa mengabaikan keinginan itu.
mencoba tuk tidak menghiraukan keinginan tersebut dengan kesibukan yg sekarang ku jalani.
setiap kali kecemburuan itu muncul, hati seakan tergores tak tau kenapa. Setiap kali pula ku mencoba tuk tetap tegar, sabar, tawakkal menanti masa itu kan tiba, tapi entah kapan bisa ku rasakan.
Mencoba tuk peka disetiap takdir yg terbaik buatku, setiap ketetapanNYA...
yaah...aku percaya dengan janji-NYA, aku percaya dengan ketetapan-NYA.
Aku rindu disetiap malam yg terlewati terjaga tuk menangis, memohon dan meminta kepada-NYA..
mengiba perasaan ini yg entah kan ku bawa kemana.
menguatkan kaki ini tuk terus melangkah dan terus melangkah sampai masa itu terkabul.
ia seolah fatamorgana, ia tampak namun tak bisa ku sentuh..
hanya Sang Khalik yg tahu, kegalauan hati ini....tentang masa yg tak pernah ku tau.
Pasrah?? yaah..mungkin hanya ini yg bisa ku lakukan..
tegarkah?? harus...ku harus tetap tegar, bersabar dan berserah diri selalu kepada-NYA..
Ya Rabb.....
ajari hamba tuk tetap menjaga keiikhlasan meski berat,
ajari hamba tuk tetap tegar meski jalan ini sulit,
ajari hamba tuk tetap istiqomah meski godaan dunia terkadang menyilaukanku
ajari hamba tuk tetap berada di jalan-MU, hingga akhir masa...
hingga Engkau mengakhiri episode hidup ini...
ajari hamba ya Rabb......TUK SELALU MENCINTAIMU TANPA BATAS...
*goresan hati : Fitri*
Read More......
Perbedaan itu terlalu jauh dari logikaku, ibarat tepi dan jurang, ibarat minyak dan air...
aku khawatir jika ku biarkan semua ini, bisa saja aku jatuh kedalam jurang yg sangat dalam, sehingga bukan saja aku yang terluka namun orang-orang yg menyanyangiku pasti ikut terluka dan kecewa.
Tak ada seorangpun yg mengetahui takdirnya, tak ada seorangpun yg mengetahui kehidupannya nanti. aku tak mau mengharap sesuatu yg tak pasti, karena itu kan membuatku kecewa. aku cuman berharap kepada satu, kepada Sang Pemberi Kepastian, Rabb ku...Allah SWT.
Maaf jika membuatnya delima, bukan salahku jika kebimbangan itu merasuki jiwanya. sebab aku pun tak mengharap padanya. Jika pun nanti dia kan menuruti perasaannya itu haknya, bukan karena aku dan tak ada hubungannya denganku.
aku tak mau bermain api, karena aku tidak bisa menjamin diriku tidak akan terbakar.
sekuat-kuatnya logikaku, tapi kodratku sebagai perempuan yg memiliki perasaan sensitif terhadap sesuatu yg menyangkut dengan hati, seketika ku bisa rapuh.
Dia tak perlu merasa delima, tak perlu bersikap dingin, karna aku pun memahaminya. Memahami bahwa jurang itu terlampau jauh dari tepi, ibarat daratan dan lautan yg begitu dalam. biarkanlah waktu yg kan membawa pergi perasaannya dan angin yg menghapus hati yg sedang bimbang.
Ku ingin tetap bertingkah sewajarnya, seperti ketika dia mengenalku pertama kali.
Read More......
Jika memang harus pergi, biarlah pergi...
jika memang harus meninggalkan, biarkan terlepas.....
ku ingin menikmati waktu yang masih panjang ini,
ku ingin semua terkabul sesuai harapan....
jika cinta harus pergi....biarkan pergi,
jika cinta harus ku tinggalkan, biarkan ku lepaskan,
biarlah angin yg membawa cinta itu, mengikuti sang waktu...
ku hanya berharap waktu ini cepat berlalu, hingga ku dapat mewujudkan impianku...
biarlah waktu membawa ia pergi, hingga ia datang dengan sendirinya
datang dengan waktu yg tepat, hingga aku pun bisa tersenyum tuk menyambutnya.....
Aku yakin waktu kan membawa cinta itu kembali padaku..
bawalah pergi cintaku...................
Read More......