Oleh Fee3
Mama.....
Bagiku engkau adalah malaikatku
engkau yang pertama kali membelai dan menciumku ketika kuhadir di dunia ini
Airmata bahagia saat tangisku memecah ruangan rumah sakit
engkau tersenyum bahagia melihat kehadiranku
engkau merawatku siang malam tanpa kenal lelah dan capek
airmata kecemasan ketika anakmu sakit dan tak mau makan
Belaian kasih sayang yang selalu menenangkan diri ini
Mama....
Dua puluh empat tahun berlalu kini engkau semakin senja
Tubuh mama rentan oleh penyakit yang membuatmu terbaring tak berdaya
namun, engkau berusaha melawan ketidakberdayaan itu
itulah yang membuatku kagum padamu mama....
engkau sesosok wanita kuat dan tegar
sakit yang engkau derita selalu saja engkau lawan
jika ku melihat engkau demikian, hati ini menangis...
aku begitu bersyukur terlahir dari perut wanita yang tangguh.
Mama........
Mungkin anakmu ini hampir tak pernah mengucapkan beribu kata sayang dan cinta
aku bukan anak yang bisa berjanji dari kedua bibir ini
aku bukan anak yang bisa bersikap romantis pada mama
dan aku tahu engkaupun tak mengharap aku bersikap demikian
Namun, mama....
ketahuilah dalam hati dan jiwa ini aku punya impian yg indah
impian yg bisa membuktikan betapa besarnya rasa sayangku pada mama
Dalam hidupku ini setelah Allah dan Rasul-NYA yg kucintai, mama lah yg kucinta..
Mama....
usiamu semakin senja, kulit yang perlahan mengeriput
tubuh yg terkadng lemah karena sakit
aku selalu berdoa agar DIA memberikanku waktu yang panjang
waktu yang lama tuk membuktikan impian itu
entah apa yang terjadi jika aku tak bisa melihatmu lagi
aku tidak siap dengan semua itu
Jika boleh memilih
biarlah DIA memanggilku lebih awal daripada ku harus kehilangan sesosok MALAIKAT bagiku
Mama......
tetaplah tersenyum untukku
tetaplah sekuat dan setegar mendampingi anakmu ini
karna darimu ketegaran ini bisa bertahan
Peranan mama yang membuatku bertahan di jalan-NYA
pantaslah Rasulullah mengatakan bahwa syurga berada di telapak kaki ibu
karna kasih sayangmu takkan pernah berhenti hingga ujung waktu
Mama....
cinta dan sayangku hanya untuk mama di dunia ini...
LoVe U Mom'
Read More......
Sahabatku....di dalam kehidupan manusia, Allah telah menetapkan jalan yang harus ditempuh oleh manusia melalui syariat-Nya sehingga seseorang senantiasa Istiqomah dan tegak di atas syariat-Nya, selalu menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya serta tidak berpaling ke kanan dan ke kiri.
Allah ta’ala telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa istiqomah.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Robb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap beristiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita, mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan (di dunia)” (QS. Al Ahqaaf [46]: 13-14)
Akan tetapi bagaimana pun juga seorang hamba tidak mungkin untuk senantiasa terus dan sempurna dalam istiqomahnya. Terkadang seorang hamba luput dan lalai yang menyebabkan nilai istiqomah seorang hamba menjadi berkurang. Oleh karena itu, Allah memberikan jalan keluar untuk memperbaiki kekurangan tersebut yaitu dengan beristigfar dan memohon ampun kepada Allah ta’ala dari dosa dan kesalahan. Allah ta’ala berfirman yang artinya" Maka beristiqomahlah (tetaplah) pada jalan yang lurus menuju kepada Allah dan mohonlah ampun kepada-Nya”. (QS. Fushshilat [41]: 6).
Di dalam al-Qur’an maupun Sunnah telah ditegaskan cara-cara yang dapat ditempuh oleh seorang hamba untuk bisa meraih istiqomah. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar. Allah Ta’ala berfirman, “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ‘ucapan yang teguh’ dalam kehidupan di dunia dan di akhirat” (QS. Ibrahim [14] : 27). Makna “ucapan yang teguh” adalah dua kalimat syahadat. Sehingga, Allah akan meneguhkan orang yang beriman yang memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat ini di dunia dan di akhirat.
Kedua, membaca al-Qur’an dengan menghayati dan merenungkannya. Allah berfirman yang artinya, “Katakanlah: ‘Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Qur‘an itu dari Robb-mu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. An Nahl [16]:102)
Ketiga, berkumpul dan bergaul di lingkungan orang-orang saleh. Hal ini sangat membantu seseorang untuk senantiasa istiqomah di jalan Allah ta’ala. Teman-teman yang saleh akan senantiasa mengingatkan kita untuk berbuat baik serta mengingatkan kita dari kekeliruan. Bahkan dalam al-Qur’an disebutkan bahwa hal yang sangat membantu meneguhkan keimanan para sahabat adalah keberadaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah berfirman yang artinya, “Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rosul-Nya pun berada di tengah-tengah kalian? Dan barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali ‘Imran [3]:101)
Keempat, berdoa kepada Allah ta’ala agar Dia senantiasa memberikan kepada kita istiqomah hingga akhir hayat. Bahkan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa, “Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik ” artinya “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim, dishahihkan oleh Adz Dzahabi, lihat pula Shahihul Jami’)
Kelima, membaca kisah Rasulullah, para sahabat dan para ulama terdahulu untuk mengambil teladan dari mereka. Dengan membaca kisah-kisah mereka, bagaimana perjuangan mereka dalam menegakkan diinul Islam, maka kita dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut sebagaimana firman Allah ta’ala yang artinya, “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Huud [11]: 120)
Sahabatku...sudah semestinyalah kita senantiasa Istiqomah, istiqomah yang bukan hanya dalam beribadah, tapi istiqomah dalam kesabaran, keikhlasan dan jalan ini yan telah Allah tunjukkan pada kita semua. Tulisan ini hanya setitik ilmu dari banyaknya ilmu tentang istiqomah, mudah2an kita senantiasa menjadi manusia pencari kebenaran hakiki, kebenaran yang datang hanya dari Allah dan rasul-NYA.
Insya Allah bisa menjadi salah satu renungan bagi kita semua untuk meniti jalan istiqomah. Semoga Allah ta’ala memberikan keteguhan kepada kita untuk senantiasa menjalankan syariat-Nya hingga kelak kematian menjemput kita semua. Amiin ya Mujibbassaailiin.
[Diringkas dari penjelasan Hadits Arba’in No. 21 yang ditulis oleh Ustadz Abdullah Taslim, Lc.]
diedit kembali oleh : fee3
Read More......
Tawa, canda, tangis, ceria, selalu menghiasi hari-hari kita
Aku mengenalmu merupakan satu anugrah buatku
Aku menjadi sahabatmu, merupakan hal yang terbaik buatku
Beribu prosa kata yang melukiskan seorang SAHABAT SEJATI
Namun, semua itu tak cukup buatku
untuk menggambarkan seorang sahabat dalam hidupku
Sebab SAHABAT takkan pernah terlukiskan oleh kata-kata
dia hadir dengan segala kekurangan yang ada
dan kelebihan yang menarik,
Kupunya banyak kawan dan teman, namun belum pernah kumemiliki sahabat sepertimu
Sahabat yang bisa menjaga hatiku
Sahabat yang bisa mengingatkanku ketika aku lupa
Sahabat yang bisa bersama-sama meraih ridho-NYA
Sahabat yang selalu menkritikku tanpa banyak memuji
Sahabatku...
aku ingin meraih syurga bersamamu..
aku harap kita kan selalu saling mengingatkan dalam kebaikan
memperbanyak ibadah-ibadah kepada-NYA
sehingga PERSAHABATAn ini senantiasa IA ridhoi
kalo CINTA ada yang ABADI
Ku harap PERSAHABATAN ini juga ABADI.....
amiinn....
Uhibbuki' Fillah ya Ukhti....
by : fee3
Read More......